Tanaman dengan bunga ungu ini berasal dari Laut Tengah wilayah selatan sampai ke Afrika tropis dan ke timur sampai India. Lavender juga ditemukan di Afrika Utara dan Timur, di Kepulauan Canaria, Eropa bagian selatan, serta Arabia.
Morfologi Umum Tanaman Lavender
Tanaman ini memiliki ciri-ciri khas yang berbeda dibanding tanaman yang lain. Selain bunganya yang berbentuk berbeda dari yang bentuk bunga pada umumnya, lavender juga mempunyai ciri-ciri fisik yang unik yaitu sebagai berikut:Akar
Akar lavender termasuk akar berjenis tunggang yang berserabut dengan panjang mencapai 1-2 meter atau lebih. Warna akarnya putih kotor hingga kecoklatan.Batang
Panjang batang lavender bisa tumbuh tegak mencapai 60-80 cm. Batangnya berkayu, bulat memanjang dengan diameter sekitar 3-4 mm atau lebih.Daun
Berbentuk bulat oval dengan pertulangan yang sejajar. Pangkal daun meruncing dengan tepi yang bergerigi. Permukaannya berwaran hijau mudah hingga hijau tua dengan tekstur halus dan lembut. Selain itu, bagian bawah daun lavender memiliki tulang daun berwarna putih yang menonjol.Bunga
Berwarna ungu kebiru-biruan berbentuk kecil. Bunga tersusun dari beberapa kuntum berbentuk spiral yang berjumlah antara 6-10 kuntum. Bunga tumbuh di ujung cabang dan juga memiliki bulu-bulu putih halus berjumlah banyak.Jenis-jenis Lavender
Telah disebutkan sebelumnya bahwa tanaman lavender diperkirakan memiliki 25-30 spesies yang tersebar di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa jenis lavender yang umum ditemukan serta dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dari dulu hingga sekarang ini.True Lavender (Lavandula angustifolia)
Lavender inilah yang menjadi basis utama industri minyak lavender di Inggris di era tahun 1700-an sehingga sering juga disebut sebagai English Lavender. Lavender jenis ini bisa dibilang merupakan lavender yang paling handal, tahan, toleran terhadap cuaca dingin serta memiliki aroma yang “manis” karena mengandung sedikit kamper.Lavandin (Lavandula x intermedia)
Jenis lavender hasil persilangan True Lavender dengan Spike Lavender sehingga menghasilkan benih yang steril yang berarti benih Lavandin tidak bisa ditanam lagi. Oleh sebab itulah, Lavandin hanya bisa didapatkan lewat teknik stek. Jangan harap kita bisa menemukan bibit Lavandin untuk bisa ditanam.Ciri-ciri Lavandin yaitu daunnya berbentuk bulat lonjong dengan warna abu-abu kehijauan. Memiliki bunga yang beraroma sangat wangi, berbentuk seperti paku panjang berwarna violet gelap atau putih. Lavandin bisa menghasilkan minyak esensial 10x lebih banyak dari True Lavender.
Spanish Lavender (Lavandula stoechas)
Lavender ini memiliki ujung bunga yang sangat padat dan rapat dan lebih toleran terhadap asam dibanding True Lavender. Aromanya memiliki ciri khas dengan perpaduan aroma rosemary-lavender. Pada zaman pertengahan, lavender ini umum disuling untuk diambil minyaknya yang digunakan untuk pengobatan herbal. Lavender ini juga masih ideal digunakan sebagai rangkaian bunga dan hiasan di taman rumah.French Lavender (Lavandula dentata)
Jenis ini memiliki aroma kamper-lavender yang kuat, bahkan mirip seperti aroma rosemary. Tidak sewangi lavender lain tetapi memiliki bunga yang sangat indah. Jika dilihat sekilas lavender jenis ini tampak berwarna abu-abu keperakan karena adanya lapisan lapisan rambut yang menyelimuti seluruh bagian tanaman.Spike Lavender (Lavandula latifolia)
Lavender jenis ini tumbuh secara alami di wilayah Perancis, Italia, Spanyol serta Balkans. Cenderung lebih tahan dingin dan beraroma kamper lebih kuat dari True Lavender. Lavender ini mirip sekali dengan True Lavender akan tetapi berbunga lebih lambat dan memiliki cabang yang panjang dan rangkap. Jenis ini digunakan untuk menghasilkan produk seperti sabun, shampo, serta anti kuman.Manfaat Bunga Lavender
Minyak atsiri yang dihasilkan dari ekstrak bunga lavender secara komersil diolah menjadi berbagai bentuk meliputi: lotion, sabun, teh, gel, dan aromaterapi.Bunga lavender juga memiliki banyak sekali manfaat yang bertujuan untuk pengobatan berbagai penyakit. Berdasarkan penelitian minyak esensial bunga lavender dapat mengatasi berbagai gangguan kesehatan seperti berikut:
-
Atasi susah tidur
Oleh karena itu, lebih baiknya beralih ke produk yang lebih aman bagi kesehatan dan lebih alami, yakni bunga lavender. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa aromaterapi lavender dapat memperlambat aktivitas sistem saraf, sebagai relaksasi, dan meningkatkan kualitas tidur.
-
Mampu mengatasi iritasi perut
-
Mengatasi kerontokan rambut
Menurut penelitian yang dilakukan terhadap 86 partisipan, pertumbuhan rambut yang signifikan terjadi setelah pemijatan kulit kepala dengan menggunakan minyak esensial lavender selama 7 bulan.
-
Menjaga stabilitas mood dan membuat otot rileks
-
Menghindarkan dari gigitan nyamuk
Penggunaan Lavender untuk Pengobatan
Perlu diperhatikan dosis penggunaan produk lavender yang dianjurkan bagi orang dewasa, yakni sebagai berikut:- Untuk penggunaan internal: Usahakan untuk bertanya terlebih dahulu kepada dokter atau ahli kesehatan yang sudah berpengalaman agar mendapatkan dosis yang sesuai dan tepat.
- Untuk penggunaan eksternal: Tambahkan sebanyak 1-4 tetes minyak lavender untuk 1 sdm minyak dasar (boleh minyak zaitun atau minyak almond). Selalu ingat bahwa minyak lavender bisa beracun jika diambil langsung secara oral. Hindari kontak dengan mata atau selaput lendir seperti bibir atau lubang hidung.
- Dihirup: Tambahkan 2-4 tetes minyak lavender ke 2 atau 3 gelas air mendidih. Hiruplah uap yang dihasilkan untuk meringankan rasa depresi, sakit kepala, serta insomnia. Jika ada masalah dengan organ pernafasan seperti asma, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter.
- Sangat tidak dianjurkan penggunaan oral untuk anak-anak.
- Jangan mengaplikasikan lavender pada luka yang terbuka.
- Terdapat dosis khusus untuk anak-anak, tanyakan dulu kepada dokter.
- Lavender mengandung senyawa aktif yang mungkin akan bereaksi ketika berinteraksi obat-obatan kimia, suplemen, atau herbal lainnya.
- Reaksi alergi terhadap lavender akan mungkin terjadi bagi sebagian orang. Mual, sakit kepala, muntah, serta demam sering dialami mereka setelah menghirup atau mengoleskan lavender di kulit.
- Minyak lavender bisa menjadi racun jika digunakan langsung secara oral.
- Lavender bersifat anti nyeri dan memberikan efek relaksasi, jadi bertanyalah kepada dokter sebelum menggunakannya bersama obat-obatan penenang.
Cara Menanam Bunga Lavender
Lavender dapat dikembangbiakan secara vegetatif yakni dengan menggunakan metode stek batang dan secara generatif melalui biji. Jika sebelumnya kita belum mempunyai tanaman lavender yang siap diambil batangnya untuk dikembangbiakan secara stek batang, maka lakukan penanaman dari biji terlebih dahulu dengan teknik menanam sebagai berikut:-
Menyemai biji
Jika kita ingin menanam bunga lavender
dari biji maka yang harus dilakukan pertama kali adalah menyemai bijinya
terlebih dahulu. Media tanam yang perlu disiapkan yaitu berupa tanah
dengan campuran kompos dan sekam padi.
Sebagian penghobi tanaman menggunakan
media semai berupa kompos dari akar pakis. Usahakan untuk menggunakan
kompos dengan butiran yang halus, berwarna gelap pekat serta dalam
kondisi yang basah.
Disarankan komposisi antara kompos dan tanah memiliki perbandingan 1 : 1, artinya banyak tanah dan pupuk sama.
Disarankan komposisi antara kompos dan tanah memiliki perbandingan 1 : 1, artinya banyak tanah dan pupuk sama.
-
Menanam bunga lavender
Jika ingin merawat bunga lavender di
dalam pot, pindahkan tunas lavender yang sudah memiliki tinggi sekitar 5
cm ke pot yang berukuran cukup besar agar nanti tidak perlu
dipindah-pindahkan lagi ke pot yang lain.
Jika tidak ditanam di dalam pot, usahakan
menanam bunga lavender di tempat yang mendapat sinar matahari yang
cukup. Idealnya, lavender membutuhkan sinar matahari selama 7-8 jam per
hari secara penuh untuk proses fotosintesis. Usahakan agar lavender
mendapatkan sinar matahari secara langsung.
Di sisi lain, lavender tidak menyukai
lingkungan yang lembab dengan curah hujan yang tinggi. Dalam lingkungan
tersebut, usahakan media tanam lavender memiliki sistem aerasi yang
bagus.
-
Memperbanyak lavender dengan teknik stek batang
Setelah berumur kurang lebih selama 6-12
bulan, lavender akan mulai berbunga. Lavender yang merupakan tanaman
bertipe semak rimbun bisa membuat pekarangan rumah menjadi lebih
berwarna. Jika sudah begitu, maka kita bisa langsung memperbanyak
lavender dengan menggunakan teknik stek batang saja.
Caranya dengan memotong batang lavender
yang berumur cukup tua dan kemudian menancapkannya langsung di tanah.
Pada awalnya, batang tersebut akan terlihat rontok dan layu namun tak
lama setelahnya tunas-tunas abru bermunculan dari buku-buku pada
batangnya. Jangan meletakkan batang yang distek di tempat yang panas.
Cara Merawat Bunga Lavender
Setelah tahu bagaimana cara menanam dengan melakukan penyemaian dan menanam di media tanam yang benar, selanjutkan kita perlu mengetahui cara mudah merawat bunga lavender agar tumbuh sehat di pot atau pekarangan rumah kita.-
Pemangkasan
Untuk mendapatkan semak lavender yang
sehat dan kuat maka pemangkasan harus dilakukan. Cobalah melakukan
pemangkasan pada saat tanaman lavender masih muda. Potong kuncup bunga
pada tahun pertama agar mendapatkan semak berukuran besar dengan paku
yang berlimpah di musim berikutnya.
-
Pemupukan
Tingkat kesuburan media tanam lambat laun
akan semakin berkurang. Maka dari itu, perlu dilakukan pemupukan ulang
agar lavender tetap dapat memperoleh nutrisi yang cukup. Pupuk organik
seperti pupuk kompos atau pupuk kandang menjadi pilihan terbaik untuk
merawat bunga lavender.
Berikan pupuk organik dalam kurun waktu
minimal 2 minggu satu kali. Penggunaan pupuk kimia tidak terlalu
dianjurkan namun boleh asalkan dengan dosis yang cukup dan jangan
terlalu sering.
Masalah Umum Saat Merawat Lavender
-
Kondisi Tanah dan Kelembaban
-
Daun yang Menguning
Sedangkan jika lavender ditanam langsung di tanah, menandakan masalah penguapan jadi kelembaban dan pengairan air perlu diatur sedemikian rupa agar tepat. Jika daun yang kuning diselimuti bercak hitam atau abu-abu berarti ada masalah dengan jamur.
-
Kekurangan Cahaya Matahari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar